Muara Bungo - Ketua PKS Bungo Susanto menanggapi pernyataan mantan anggota DPRD Bungo fraksi PKS Dharmawan, yang menyebut bahwa partai PKS Bungo hanya memikirkan sukuismenya dan gagal dalam mempertahankan kursi legislatif di Pileg 2024.
“Sebenarnya kami enggan menanggapi ya, tapi karena demi menjaga marwah partai, dan juga telah menyinggung isu sukuisme. Maka kami punya hak jawab, untuk mengklarifikasinya, ” ungkap Susanto, Kamis (17/10/2024).
Baca juga:
KMPG: KIB Bukan Untuk Airlangga
|
Dijelaskannya, sejak dulu Dharmawan memang banyak masalah, karena itu ketika menjadi Ketua Fraksi PKS di DPRD Bungo periode 2019-2024, dia kita ganti dengan yang lain.
“Puncaknya diakhir masa jabatannya sebagai anggota DPRD periode 2019-2024, dia tidak mau menunaikan beberapa bulan kewajibannya untuk memberikan infaq wajib anggota DPRD ke DPP PKS. Kemudian dia juga mendukung paslon yang tidak diusung partai, ” ujar Susanto.
“Dengan demikian, sejak September 2024, kami telah memecatnya dari keanggotaan partai PKS, ” tambahnya.
Kemudian kata Susanto, keuangan DPD PKS Bungo dimonitoring dan dievaluasi secara rutin oleh DPW dan DPP PKS, jika ada kesalahan tentu akan ditegur.
“Sejak kepengurusan saya pimpin, justru ada 3 elemen kepemimpinan yang disebut Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) yakni meliputi Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), Dewan Etik Daerah (DED) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang saya jadi ketuanya, ” tuturnya.
Menurut Susanto, segala keputusan dan kebijakan partai tidak mungkin dirinya sendiri yang menentukan tanpa ada persetujuan dari MPD dan DED.
“Sebenernya isu SARA tidak elok untuk di bahas, tapi perlu di ketahui bahwa Ketua MPD, DED, DPD PKS Bungo adalah berasal dari suku berbeda dan kecamatan yang berbeda. Jadi bohong besar jika ada yang mengatakan kepemimpinan PKS Bungo sekarang memikirkan 'sukuisme', ” tegasnya.
Diungkapkan Susanto, ketika Dharmawan baru bergabung ke PKS dirinya telah menjadi sekretaris umum DPD PKS Bungo. Mengenai perolehan kursi pemilu 2024, dirinya mengaku sebagai ketua telah berikhtiar maksimal, dan mendapatkan 1 kursi.
“Saya telah melalui menjadi pengurus PKS Bungo sejak perolehan 2, 3, dan 4 kursi. Jadi kesimpulannya setiap periode ada tantangan tersendiri, ” tutupnya.